Login : Dosen Mahasiswa Reviewer Luar

    I-I-I    Selamat datang di website Sistem Penelitian dan Pengabmas Terpadu (SIPANDU) Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (PPPM) Poltekkes Kemenkes Semarang    I-I-I    Anda dapat mendownload full text jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat jika anda terdaftar sebagai dosen dan mahasiswa Poltekkes Kemenkes Semarang, semoga bermanfaat untuk ilmu yang bermanfaat    I-I-I    

09 September 2013 oleh Erni Nuryanti. S.Kep., Ns., M.Kes. , ;

Penyuluhan Pemberantasan Sarang Nyamuk Dengan 3M (Menguras, Mengubur Dan Menutup) Dan Akibat Penyakit Demam Berdarah Dengu

Penyakit demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypty. Penyakit demam berdarah dengue masih merupakan masalah yang penting karena dapat menyebabkan terjadinya wabah pada saat-saat tertentu yang sulit diramalkan. Penyakit demam berdarah dengue telah dikelompokkan dalam penyakit wabah pada undang-undang wabah penyakit menular no. 4 tahun 1984.

Laporan program demam berdarah dengue Direktorat Jendral Program Pencegahan Penyakit – Penyehat Lingkungan (P2P-PL) Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2007, Jawa Tengah menduduki urutan tertinggi kasus kematian yaitu 3,27 % dari 35 propinsi dengan jumlah penderita 1.745 kasus dan kematian 57 kasus. Selain itu, dalam laporan program pencegahan dan pemberantasan demam berdarah dengue Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah, jumlah kasus demam berdarah dengue  melonjak hampir dua kali lipat yaitu tahun 2006 jumlah penderita 10.924 kasus dan tahun 2007 jumlah penderita 20.565 orang. Hal ini disebabkan pemberantasan sarang nyamuk yang masih belum optimal menjadi penyebab utama melonjaknya penderita demam berdarah dengue di Jawa Tengah.

Dinas Kesehatan Kabupaten Blora memberikan himbauan kepada semua lapisan masyarakat di wilayah kabupaten Blora untuk melaksanakan pencegahan demam berdarah dengue melalui pemberantasan sarang nyamuk (PSN), waspada terhadap gejala yang timbul dan mewujudkan kabupaten Blora sebagai daerah bebas demam berdarah.

Upaya pemberantasan dan pencegahan penyakit demam berdarah dengue yang sudah dilaksanakan Dinas Kesehatan Kabupaten Blora yaitu :

  1. Mengadakan penyuluhan penyakit demam berdarah kepada petugas pencegah pemberantas penyakit
  2. Memberikan bahan penyuluhan tiap Puskesmas berupa poster pencegahan penyakit demam berdarah dengue dengan kegiatan “ 3M Plus “
  3. Mengadakan penyemprotan (fogging) bila ada laporan penderita demam berdarah dengue

Wilayah kabupaten Blora mempunyai 295 desa dan 26 Puskesmas yang tersebar di 16 kecamatan, hampir setiap tahunnya terdapat kasus penyakit demam berdarah dengue. Data yang diperoleh dari laporan Dinas kesehatan Kabupaten Blora selama tiga tahun terakhir tahun 2007 sampai dengan 2009 menunjukkan hampir semua puskesmas terpapar demam berdarah dengue

Berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, wilayah kerja Puskesmas di Kabupaten Blora yang merupakan daerah endemis dan jumlah kasus demam berdarah dengue terbanyak pada tahun 2009.  Berdasarkan data dari laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Blora bagian Pencegahan Pemberantas Penyakit (P2P) tahun 2007 kasus demam berdarah  dengue tertinggi di wilayah kerja Puskesmas Blora yang merupakan daerah endemis demam berdarah dengue yaitu Desa Karangjati 22,4 % kasus.

Dari observasi awal terhadap 10 rumah penduduk diketahui bahwa  hampir 70 % rumah mempunyai tempat penampung air bersih yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dalam bentuk bak terbuka tanpa penutup dan terdapat jentik nyamuk, 50 % mereka tidak tahu bahwa pot bunga, tempat minum burung yang berisi air harus dibersihkan setiap minggu sekali.

Lokasi: Desa Karangjati Kabupaten Blora, Mitra: Prodi Keperawatan Blora