Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan Pengetahuan Dan Sikap Pada Remaja Penyakit Seksual SMA I Subah Batang
Abstrak
Penyakit menular seksual (PMS) adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. Di Kabupaten Batang pada tahun 2010, jumlah kasus PMS sebanyak 608 kasus, pada tahun 2011 sebesar 1.296 kasus. Kebanyakan remaja tidak memiliki pengetahuan yang akurat tentang kesehatan reproduksi dan seksualitas serta tidak memiliki akses terhadap pelayanan dan informasi kesehatan reproduksi. Informasi biasanya hanya dari teman dan/atau media, yang biasanya sering tidak akurat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan oleh teman sebaya terhadap perubahan penegetahuan dan sikap remaja di SMU Negeri I Subah Batang. Jenis penelitian ini kuantitatif, desain penelitian pre eksperimental dengan rancangan One Group Pretest-Posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putra kelas X dan XI dan putri kelas X dan XI, sampel Dalam penelitian ini, peneliti mengambil 15 % dari populasi untuk dijadikan sampel, sebanyak 90 orang dan dikelompokkan menjadi kelompok siswa putra 30 orang dan kelompok siswa putri 60 orang. Hasil penelitian menunjukkan frekuensi tingkat pengetahuan remaja putra (post-test) berpengetahuan baik sebanyak 29 responden (96,7%). Frekuensi tingkat pengetahuan remaja putri (post-test) semua berpengetahuan baik sebanyak 60 responden (100%). Sikap remaja putra (post-test) bersikap positif sebanyak 21 responden (70%). sikap remaja putri (post-test) responden bersikap positif sebanyak 54 responden (90%). Hasil uji Wilcoxon Match Pair Test. dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05%), didapatkan angka ρ value (0,001), berarti ada perbedaan tingkat pengetahuan remaja Putra dan remaja putri kelas XdanXI sebelum dan sesudah diberi pendidikan kesehatan tentang penyakit menular seksual (PMS). Hasil uji Wilcoxon Match Pair Test. dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05%), didapatkan angka ρ value (0,000), berarti ada perbedaan sikap remaja putra dan Putri kelas XdanXI sebelum dan sesudah diberi pendidikan kesehatan tentang penyakit menular seksual (PMS). Saran bagi tenaga kesehatan dan institusi pendidikan SMU Negeri I Subah untuk lebih meningkatkan pendidikan kesehatan maupun penyuluhan tentang Penyakit Menular Seksual (PMS) dengan melatih teman sebaya, sehingga masyarakat khususnya remaja yang dalam masa reproduksi dapat mencegah terkena penyakit menular seksual.
Kata kunci: Penyakit Menular Seksual, Remaja, SMU Negeri I Subah