Analisa Perbandingan Perak yang dihasilkan dari Fixer Jenuh Dengan Metode Elektrolisa dan Pengendapan NaOH 5 M
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berat perak yang dihasilkan dari proses silver recovery dengan menggunakan metode elektrolisa dan metode pengendapan dengan bahan kimia yaitu NaOH 5 M. Serta untuk mengetahui metode yang paling banyak menghasilkan perak dari kedua metode tersebut. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Pengambilan data dilakukan pada bahan fixer yang telah jenuh dengan metode elektrolisa dan pengendapan dengan NaOH 5 M. Larutan fixer yang telah jenuh sebanyak 20 liter dibagi dua. Selanjutnya masing-masing volume sebanyak 10 liter dilakukan proses silver recovery dengan metode elektrolisa dan pengendapan dengan NaOH 5 M. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses silver recovery dengan metode elektrolisa menghasilkan perak sebanyak 29 gram, sedangkan silver recovery dengan pengendapan NaOH 5 M menghasilkan perak sebanyak 27 gram. Dari kedua metode tersebut yang paling banyak menghasilkan perak adalah metode elektrolisa. Selain itu metode elektrolisa memiliki keuntungan lebih cepat prosesnya, lebih praktis, lebih aman (karena tidak kontak dengan larutan fixer terlalu lama). Tetapi memiliki kelemahan alatnya harganya mahal. Sedangkan metode pengendapan lebih murah, proses lama, kontaminasi bahan kimia lebih lama dan berbahaya, tidak praktis, pengeringannya butuh waktu lama baru dapat dilakukan pemurnian dengan pembakaran (burning dengan alat las).
Kata kunci: larutan fixer jenuh, elektrolisa, NaOH 5 M, perak