Komunikasi Terapetik Menurunkan Kecemasan Keluarga Yang Anaknya Dirawat
Abstrak
Keluarga cenderung mengalami kecemasan dan disorganisasi perasaan ketika anaknya dirawat di Rumah Sakit. Sebagian besar anggota keluarga menyatakan bahwa kecemasan mereka menurun apabila perawat yang sedang bertugas memberikan “perhatian” dengan cara meluangkan waktu untuk menjelaskan perkembangan kesehatan pasien meskipun hanya sebentar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai hubungan pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kecemasan keluarga yang anaknya dirawat. Sebanyak 44 responden dilibatkan dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data penelitian diambil dengan menggunakan kuesioner tentang komunikasi terapetik dan kecemasan dengan jenis pertanyaan tertutup. Untuk menganalisa efektifitas komunikasi terapeutik dalam menurunkan kecemasan maka data diolah menggunakan uji statistik kendal tau. Lebih dari seperdua responden (75%) mengalami cemas ringan, 13.6% mengalami cemas sedang, 11.4% mengalami cemas berat. Dalam hal komunikasi terapetik dan 9.1% perawat melakukan komunikasi dengan kategori kurang, 52.3% melakukan komunikasi dengan kategori cukup dan 36.6% melakukan komunikasi dengan kategori baik. Hubungan antara komunikasi terapetik yang dilakukan oleh perawat dengan tingkat kecemasan yang dialami oleh keluarga yang anaknya dirawat.
Kata kunci: Komunikasi therapetik, Cemas, Anak, hospitalisasi